Halaman

Minggu, 22 Maret 2009

PERSIB nu boga masyarakat JABAR!!!!

Melihat sepak terjang PERSIB hingga sejauh ini, kita patut berbangga karena tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini sementara menduduki peringkat 5 klasemen sementara ISL dan melaju ke babak "24 Besar" Copa Indonesia. Namun menurut saya, PERSIB saat ini telah kehilangan jati diri. Sebagai salah satu klub yang disegani di Indonesia, PERSIB tidak mampu menyumbang pemain nasional yang merupakan asli warga Jawa Barat, karena pemain nasional yang berasal dari PERSIB merupakan para pemain dari luar Jawa Barat. Bahkan hingga saat ini faktanya PERSIB dilatih oleh pelatih dari luar Jawa Barat dan hampir 60% skuad PERSIB merupakan pemain dari luar Jawa Barat.Artikel ini bukanlah sebuah penghinaan terhadap Ras tertentu, namun merupakan sebuah renungan bagi seluruh pecinta PERSIB, mulai dari pengurus, pemain, pelatih dan tentunya bobotoh, untuk meningkatkan kualitas pemain dari Jawa Barat. Saat ini masih banyak pemain Jawa Barat yang bermain di luar Jawa Barat yang saya yakini di hati kecilnya sangat ingin bermain di MAUNG BANDUNG. Tentunya masih kita ingat kenangan manis saat PERSIB menjadi juara Liga Indonesia I dan menjadi satu-satunya tim yang tidak menggunakan pemain asing. Saat itu PERSIB diperkuat 100% pemain lokal Jawa Barat. Tetapi bukan berarti mengecilkan skuad PERSIB yang ada saat ini, karena skuad PERSIB yang ada sekarang merupakan pemain-pemain yang mempunyai kualitas mumpuni untuk mengejar target juara yang dicanangkan Ketua Umum. Melihat peluang tersebut, saya melihat PERSIB saat ini memiliki kans yang cukup besar untuk menjadi yang terbaik di Indonesia, tetapi dengan syarat seluruh komponen PERSIB bekerja keras dan kompak dalam mengarungi ketatnya kompetisi.Ayo PERSIB maju terus, Jawa Barat mendukungmu

Pemain Belanda keturunan Indonesia (Sergio van Dijk) ingin bermain bersama Timnas PSSI

Sergio van Dijk, pemain Belanda keturunan Indonesia, menegaskan keinginannya untuk membela skuad Merah-Putih. Pada pertandingan Grup B prakualifikasi Piala Asia 2011, Indonesia melakukan segalanya, kecuali mencetak gol ke gawang Australia di hadapan ribuan penonton Stadion Gelora BungKarno, Jakarta. Seandainya Sergio ikut tampil, hasilnya mungkin beda, dan bisa jadi Indonesia yang keluar sebagai pemenang atas Socceroos. Striker berusia 26 tahun itu adalah warganegara Belanda, lahir di kota Assen, Belanda, tapi kakek-neneknya 100 persen Indonesia.
Saat ini, Sergio merumput di klub Liga A, Queensland Roar. Dari 20 pertandingan yang dilakoninya musim ini, ia sudah mengoleksi torehan 11 gol. Jumlah itu merupakan terbanyak kedua di Liga A, terpaut satu gol dari topskor Shane Meltz di Wellington Phoenix FC. Danny Allsopp, penyerang Melbourne Victory yang ikut membela Australia dalam pertandingan melawan Indonesia, juga mengantongi 11 gol.
Setelah melihat pertandingan antara Indonesia dan Australia yang berakhir imbang tanpa gol pada Rabu (28/1) lalu, Sergio merasa dirinya ingin membantu skuad besutan Benny Dollo. Bantuan yang dimaksud Sergio tidak tanggung-tanggung. Ia ingin segera dipanggil PSSI untuk mempertajam lini depan tim nasional senior Indonesia. "Saya adalah orang Belanda, sama halnya saya juga orang Indonesia," ujar Sergio kepada suratkabar Courier Mail yang terbit di Brisbane, negara bagian Queensland, Australia
"Adanya sejarah dalam keluarga saya membuat saya berpikir, bermain untuk mereka [Indonesia] adalah suatu kehormatan," lanjutnya. Pada 3 Maret tahun depan, Indonesia harus terbang ke kota Sydney untuk lanjutan prakualifikasi Grup B melawan Australia. Untuk pertandingan itu, Sergio sudah membayangkan dirinya memakai kostum Merah-Putih, supaya bisa berduel dengan kapten Socceroos Craig Moore, rekan setimnya di Queensland Roar.
Sergio van Dijk Kakeknya bernama Frans Polnaya, disertai neneknya, Johanna, berimigrasi ke Belanda tak lama sesudah Indonesia merdeka. Frans merupakan serdadu Angkatan Bersenjata Hindia Belanda, tapi angkatan daratnya dibubarkan pada 1950, selang setahun kedaulatan Indonesia diakui. Karena khawatir akan dianiaya kelompok-kelompok pribumi, Frans dan Johanna memutuskan untuk imigrasi ke Belanda.
"Ketika Belanda pergi, banyak orang-orang lokal yang marah sehingga mereka harus keluar dari negara itu," kata Sergio. "Kakek saya sudah meninggal tapi nenek saya masih berdomisili di Belanda".Sergio melepaskan tekadnya untuk membela timnas Belanda, tapi dirinya merasa bisa menambah angin segar buat Indonesia. Beda halnya dengan Irfan Bachdim yang juga berniat membela timnas, bahasa Indonesia justru bukan kendala buat Sergio.
"Bermain untuk Belanda bukan realitas lagi buat saya," cetusnya.
"Saya masih mempunyai keluarga di sana, di Jakarta.
"Saya pernah ke sana dan saya bisa bahasa Indonesia.
"Terdapat suatu ikatan di sana."
Sergio juga pernah mencetak sepuluh gol dalam satu pertandingan ketika masih berseragam FC Emmen, klub divisi utama Belanda.
Hebatnya lagi, selain menjadi topskor timnya, Sergio juga berpeluang mengangkat trophy Liga A musim ini bersama Queensland Road. Juara dari liga yang terdiri dari delapan tim itu ditentukan lewat Finals Series, di mana dua tim teratas berhadapan dalam semi-final major. Sedangkan tim di urutan ketiga dan keempat bertemu di semi-final minor. Kedua semi-final digelar secara home and away, dan pemenang major langsung ke babak grand final. Tim yang kalah di semi-final major akan bertemu dengan tim yang menang di semi-final minor, dalam laga yang disebut preliminary final, untuk mencari tiket terakhir ke grand final.

Selasa, 03 Maret 2009

Untuk mendukung wimax INTEL bekerjasama dengan 13 perusahaan asing


Intel getol mendorong terwujudnya implementasi Wimax di Indonesia. Bahkan, perusahaan prosesor ini siap membawa 13 perusahaan asing untuk membantu pengembangan Wimax di Tanah Air.
Demikian dikatakan Werner Sutanto, Managing Director South East Asia Wimax Intel Technology Asia seusai acara Interactive Round Table Discussion 'Broadband Economy' di ITB, Bandung.
"Fokus Intel untuk menggolkan Wimax. Ada kebutuhan untuk produksi Wimax di dalam negeri. Kita melihat ini sebagai satu peluang. Intel melakukan business match making. Istilahnya, kita comblangin antara manufaktur peralatan Wimax dengan perusahaan lokal," ujar Werner.
Hal ini, tambahnya, dilakukan agar terjadi percepatan penerapan teknologi Wimax di Indonesia. "Daripada kita mulai dari nol lebih baik cari partner. Jadi learning stepnya kita lompati," terang pria berkacamata ini.
Saat ini, Intel telah mengumpulkan 13 perusahaan dari luar negeri, mayoritas adalah perusahaan Taiwan dan Korea. "Ada 13 perusahaan, mayoritas dari Taiwan dan Korea. Ada juga dari Kanada dan AS," terang Werner.
Proses penawaran sendiri terjadi sekitar 2 minggu yang lalu. Dan diharapkan dalam bulan depan bisa didapatkan perusahaan yang serius dan mau menjadi partner perusahaan lokal."Harapannya dalam bulan ini ekplorasi kerjasama antara perusahaan manufaktur luar dengan lokal bisa terjadi. Kita masih dalam proses," tandasnya.

Pemain Persib bikin NSP bro?


Ternyata selain jago olah bola, Eka Ramdani juga piawai bermain musik. Walaupun belum mengeluarkan album, namun satu single dari pemain Persib dan tim nasional ini telah dijadikan Nada Sambung Pribadi (NSP) oleh Telkomsel. Ya, Eka bersama dengan tiga temannya membentuk satu band yang bernama FLAT4 Band. Dan lagu berjudul 'Bertahanlah' menjadi lagu andalan mereka yang masuk dalam daftar lagu di NSP Telkomsel. "Ini salah satu bentuk apresiasi saya terhadap musik. Sekaligus juga pembuktian bahwa saya bukan hanya bisa main bola saja," kata Eka usai peresmian studio musik ARKA miliknya di Jalan Tubagus Ismail No 45, Sabtu petang (28/2/2009).Dengan memanfaatkan waktu disela-sela padatnya jadwal latihan dirinya bersama dengan tim Persib, Eka masih bisa berlatih band. Walaupun tidak seintensif saat berlatih dengan Persib, Eka dan anggota band FLAT4 tengah mempersiapkan materi buat album mereka."Kita akan memproduksi album. Tapi mungkin tidak dalam skala besar. Mungkin indie dan mini album," ungkap Eka yang mengaku menyukai dan telah bermain musik sejak lama. Menurut GM Sales and Customer Service Telkomsel Regional Jabar Tb Daniel Azhari, NSP band Eka Ramdani akan mendekatkan fans Persib terutama Eka Ramdani."Ini persembahan Telkomsel buat para bobotoh. Persib merupakan bagian dan kebanggaan warga Bandung. Dan kami ingin menghadirkan personilnya dalam NSP," ujar GM Sales and Customer Service Telkomsel Regional Jabar Tb Daniel Azhari.Menurut Sri Bimo Ariyanto, Manager Grapari Bandung, moment ini menjadi sebuah event pendekatan para pelanggan Telkomsel yang sekaligus mengidolakan pemain Persib, khususnya Eka Ramdani bisa semakin dekat. Karena selain dapat mendengarkan NSP dari FLAT4 band, penggemar juga bisa sekaligus tergabung dalam komunitas fans Eka Ramdani. Bimo juga mengakui bahwa dengan merangkul Eka Ramdani, diharapkan akan terjadi peningkatan pelanggan NSP. "Target awal sebayak 10 ribu pelanggan. Karena berdasarkan data yang kita miliki itulah jumlah fans Eka Ramdani," katanya.Saat ini jumlah pelanggan NSP di Jabar telah mencapai angka 609.631 pelanggan.